Minggu, 16 November 2008

PENGENDALIAN LALAT



Lalat adalah salah satu hama serangga terbang yang cukup penting, disamping mengganggu kenyamanan hidup manusia, lalat diketahui dapat menularkan beberapa penyakit seperti diarhe, dysentery, cholera, thypoid dll. Ada 2 (dua) cara pengendalian lalat, masing-masing adalah :
  • Cara non-kimiawi (tanpa racun serangga)
  • Cara kimiawi (dengan racun serangga)

Pengendalian non-kimiawi
Untuk mencegah pertambahan populasi lalat, yang utama adalah dengan menjaga sanitasi (kebersihan) lingkungan dan diikuti dengan menutup semua akses masuk lalat ke dalam bangunan dengan pemasangan kawat (kasa) nyamuk, tirai plastik atau tirai angin dipintu-pintu utama bangunan, pemasangan perangkap cahaya (Ultra Violet) dan perangkap daya tarik ("attractant" / "pheromone") di dalam dan sekeliling bangunan serta dianjurkan memasang perangkap rekat ("glue trap") di area luar bangunan.

Pengendalian kimiawi
Adalah cara-cara dengan menggunakan racun serangga (insektisida) untuk membunuh larva lalat (belatung) di tempat penimbunan sampah organik atau ditempat perkembangbiakan lalat, dan juga membunuh lalat dewasa dengan cara penyemprotan residu di tempat lalat dewasa hinggap. Pengasapan ("fogging") atau Pengkabutan ("cold aerosol") juga dapat dilakukan pada saat-saat lalat aktif terbang di pagi atau sore hari.

Monitoring dan Evaluasi
Harus dilakukan untuk setiap metoda pengendalian yang telah dilakukan, ini adalah tahapan penting dalam Pengendalian Lalat Terpadu.

Kamis, 13 November 2008

PENGENDALIAN NYAMUK TERPADU





Di Indonesia diperkirakan ada 450 jenis nyamuk, dan sebagian adalah sebagai penular beberapa penyakit dan hama pengganggu kenyamanan manusia. Nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus adalah penular penyakit Demam Berdarah dan Chikungunya.

Nyamuk Culex quinquefasciatus adalah pengganggu kenyamanan manusia di kota dengan saluran air limbah yang tersumbat, terutama pada musim kemarau, nyamuk ini juga dapat menularkan penyakit kaki gajah (filariasis) bancrofti. Nyamuk Anopheles spp. Di Indonesia diketahui ada 16 jenis yang dapat menularkan penyakit malaria.

Pengendalian nyamuk dewasa dan larva (jentik) harus dilakukan secara Terpadu, untuk menurunkan populasi nyamuk dan diikuti dengan monitoring dan evaluasi dengan cara mengukur padat populasi nyamuk dewasa dan jentik.

Pengendalian Nyamuk dapat dilakukan dengan cara-cara TANPA DAN ATAU DENGAN INSEKTISIDA. Pengendalian Jentik pada tempat perindukan nyamuk adalah salah satu cara yang sangat penting untuk mencegah dan menurunkan populasi nyamuk di suatu area tertentu.

Utamakanlah cara pengendalian Tanpa Insektisida, cara pengendalian dengan menggunakan Insektisida adalah cara terakhir yang dapat digunakan, apabila cara-cara tanpa insektisida dinilai kurang berhasil.